Wednesday 18 May 2016

Final Liga Europa Liverpool-Sevilla

Liga Europa 2015/2016 mencapai babak final. Di partai puncak, kesebelasan asal Inggris, Liverpool, akan menghadapi kesebelasan asal Spanyol, Sevilla. Keduanya akan berduel pada Kamis, 19 Mei 2016, dini hari WIB di St. Jakob-Pa
rk, Basel, Swiss.

Meski disebut-sebut tak lebih bergengsi dari Liga Champions, Liga Europa kini menjadi kompetisi yang diperebutkan oleh semua kesebelasan di Eropa. Hal ini dikarenakan kesebelasan pemenang berhak lolos ke Liga Champions musim berikutnya.

Bagi Liverpool dan Sevilla, hal tersebut tentunya menjadi target yang realistis untuk dicapai. Maklum, keduanya dipastikan tak melangkah ke Liga Champions musim depan lewat jalur liga karena tak berada di empat besar. Bahkan keduanya terancam tak berlaga di Liga Europa musim depan karena Liverpool menempati peringkat delapan klasemen sementara Sevilla berada di peringkat ketujuh.

Karenanya sudah cukup bisa terbayangkan bagaimana kedua kesebelasan akan berusaha mati-matian untuk memenangi gelar juara Liga Europa ini. Yang menjadi pertanyaan kemudian, siapa yang mampu membuktikan diri lebih layak menjadi jadi juara di antara Liverpool dan Sevilla?

Skuat Terbaik untuk Memaksimalkan Serangan Sayap

Liverpool akan tampil dengan skuat terbaiknya. Kecuali Mamadou Sakho yang menjalani hukuman karena kasus doping, manajer Liverpool, Juergen Klopp, bisa memainkan para pemain terbaik yang ia miliki. Divock Origi dan Jordan Henderson yang sebelumnya cedera pun sudah kembali tampil pada laga melawan West Bromwich Albion di pekan terakhir Liga Primer.

Namun untuk menghadapi laga ini, Klopp tentunya akan lebih memilih pemain yang benar-benar siap diturunkan dan akan menampilkan kemampuan terbaiknya. Ini berarti Origi dan Henderson yang baru pulih dari cedera sepertinya tak akan bermain sejak menit pertama.

Formasi dasar 4-2-3-1 akan kembali menjadi pilihan Klopp. Daniel Sturridge menjadi penyerang tengah, ia akan disokong oleh Roberto Firmino, Philippe Coutinho dan Adam Lallana. James Milner akan menemani Emre Can sebagai double pivot.

Di baris terakhir pertahanan, Alberto Moreno dan Nathaniel Clyne masih jadi pilihan utama. Sementara, dengan tak adanya Sakho, kemungkinan besar Klopp lebih akan memasangkan Kolo Toure dan Dejan Lovren. Jika seperti ini, artinya Klopp menurunkan pemain yang sama dengan ketika Liverpool mengalahkan Villarreal 3-0 di Anfield.

Klopp memang sering merotasi sejumlah posisi, khususnya pada posisi bek tengah. Sejak Sakho mendapatkan larangan bermain, manajer asal Jerman tersebut mengombinasikan Lovren, Toure, Martin Skrtel, hingga Lucas Leiva.

Namun menduetkan Lovren dan Toure bisa menjadi kombinasi yang lebih ideal. Skrtel musim ini tampil inkonsisten dan beberapa kali melakukan blunder. Di laga puncak seperti ini, kesalahan sedikit pun tentunya tak bisa ditoleransi.

Sementara itu, skuat saat menghadapi Villarreal di Anfield memang menampilkan permainan terbaik Liverpool musim ini, khususnya di Liga Europa. Kala itu Liverpool tampil menjanjikan dengan melepas 25 tembakan (12 on target) dan hanya enam kali Villarreal mengancam gawang Liverpool. Dari tiga gol yang tercipta, semuanya berasal dari permainan terbuka. Serangan sayap yang digagas Clyne-Lallana-Milner di sisi kanan serta Moreno-Coutinho di sisi kiri melahirkan dua dari tiga gol yang dicetak Liverpool kala itu, yang membuat agregat menjadi 3-1.

Serangan sayap memang telah menjadi serangan andalan Liverpool musim ini. Bahkan pada periode April hingga Mei, Liverpool sempat tak terkalahkan karena memaksimalkan serangan sayap. James Milner menjadi pencetak assist terbanyak dengan mencetak tujuh asisst.

Pada laga melawan West Brom sebelum  laga final ini Liverpool memang ditahan imbang tuan rumah dengan skor 1-1. Namun pada laga tersebut, Klopp tak memainkan semua pemain utama, tak ada satupun nama di atas dimainkan dimulai dari posisi kiper hingga penyerang. Karenanya Liverpool kemungkinan tampil dengan skuat yang dengan ketika Liverpool menghadapi Villarreal.

Otak-atik di Posisi Gelandang Sayap

Sementara itu di kubu Sevilla, skuat asuhan Unai Emery ini akan tampil tanpa dua pemain terbaiknya; Benoit Tremoulinas dan Michael Krohn-Dehli. Keduanya dipastikan absen karena menderita cedera parah, menyusul Jose Antonio Reyes yang sudah harus menepi sejak pertandingan kedua Liga Europa.

Untuk mengganti Tremoulinas, Sevilla kemungkinan akan memasang Sergio Escudero. Sementara untuk mengganti Krohn-Dehli, Emery akan memilih Coke yang sebenarnya bermain pada posisi bek kanan. Emery memang lebih memilih gelandang sayap asal Brasil, Mariano, untuk menempati full-back kanan.

Sebelum pertandingan final ini, jika Liverpool tak memainkan semua pemain utama, Sevilla justru memainkan Yevhen Konoplyanka, Coke, Timothee Kolodziejczak, Grzegorz Krychowiak, Adil Rami, Sergio Escudero dan Steven N'Zonzi. Walaupun beberapa di antaranya bermain sebagai pengganti.

Sevilla akan memasang formasi dasar andalannya, yakni 4-2-3-1. Namun Emery tampaknya masih akan menimbang-nimbang siapa pemain yang akan menempati gelandang sayap di antara Coke, Konoplyanka, atau Curro.

Curro yang mencetak assist melawan Bilbao, belum sekalipun diturunkan di Liga Europa. Pilihan memang akan jatuh pada Coke atau Konoplyanka. Hanya saja Coke idealnya bermain sebagai bek kanan dan bermain di sayap kanan karena Konoplyanka sedang tidak dalam performa terbaiknya.

Konoplyanka memiliki kualitas yang harusnya bisa menempati satu pos tempat utama. Namun gelandang asal Rusia tersebut sedang dalam performa negatif dalam beberapa pertandingan terakhir, termasuk pada leg pertama babak semifinal Liga Europa menghadapi Shahktar Donetsk.

Siapapun yang dipilih Emery nantinya memang harus bisa mengimbang Vitolo yang beroperasi di winger kanan. Bersama Ever Banega, para gelandang serang tersebut harus bisa menyuplai umpan-umpan matang Kevin Gameiro yang menjadi ujung tombak serangan.

No comments:

Post a Comment